Rabu, 05 Juni 2013

Prospek Ternak Puyuh

Perkembangan ternak burung puyuh akhir-akhir ini kembali bergeliat, setelah mewabahnya virus flu burung dan kondisi pakan ternak yang tidak setabil dan cenderung naik, membuat banyak peternak untuk menghentiakan aktivitas ternak puyuh untuk sementara waktu.

Kalau berbicara prospek ternak puyuh saat ini bisadi katakan sangat menjanjikan, hal ini seiring dengan turunnya harga pakan serta banyaknya peternak yang berhenti beternak. Bagi peternak pemula yang mencoba berwira usaha di bidang ternak puyuh sangat membutuhkan informasi prospek ternak puyuh mulai dari berapa besar keuntungan yang di peroleh dari berternak puyuh, sampai berapa harga yang ideal yang harus ditetapkan untuk telur puyuh agar mendapatkan keuntungan yang besar. Untuk menjawab persoalan tersebut akan dibahas sibawah ini.

A. Untuk menentukan berapa besar keuntungan yang diperoleh dari beternak puyuh, maka terlebih dahulu kita harus menetapkan berapa harga telur perbutirnya. Idealnya harga satu butir telur berbanding dengan harga pakan per saknya, misalnya harga pakan persaknya Rp 220,000.- maka harga yang pas untuk telur perbutirnya adalah Rp 220,- (harga minimal). Begitu juga jika harga pakan persaknya Rp 230,000 maka harga telur perbutirnya adalah Rp 230. Untuk harga idelnya haruslah melebihi dari harga batas minimal, semakin besar selisih harga pakan dengan harga telur perbutirnya, maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Untuk harga pakan Rp 220,000 maka harga idealnya adalah berkisar diantara Rp 230 s/d Rp 240.

B. Selain cara diatas untuk menetapkan keuntungan, bisa juga dilakukan dengan cara perbandingan, yaitu membandingkan 1000 butir telur dengan harga satu sak pakan, artinya 1000 butir telur harus sama harganya dengan harga satu sak pakan, misalnya harga satu sak pakan Rp 220,000,- maka harga 1000 butir telur harus Rp 220,000, ini adalah harga perkiraan, karena kondisi real dilapangan untuk satu sak pakan ternak bisa menghasilkan sekitar 1200 sampai.1250 butir telur, sehingga sisa dari telur 1000 merupakan keuntungan yang kita peroleh perharinya.

Untuk memperbesar keuntungan dilakukan dengan cara memperbesar selisih harga 1000 butir telur dengan harga satu sak pakan sama dengan cara yang pertama.

Setelah menetapkan harga telur per butir, maka sudah bisa dihitung berapa besar keuntungan yang di peroleh per hari nya, yaitu berapa telur yang di hasilkan untuk satu sak pakan, kemudian dikalikan dengan harga telur perbutir selanjutnya di kurangi dengan harga pakan.

Untuk penetapan harga puyuh daging dilakukan dengan mengkalkulasi semua pengeluaran selama menetaskan sampai ke tahan pembesaran kemudian dilanjutkan dengan tahap pemotongan, kemudian di bagi dengan jumlah puyuh yang di besarkan baru di peroleh harga perekornya. perlu di perhatikan bahwa semakin bertambah usia puyuh pedaging maka semakin besar pula modal awal yang harus di keluarkan, hal ini akan berimbas kepada kurangnya keuntungan jika kita mengasumsikan puyuh habis di potong usia 30 hari, sementara kenyataannya di lapangan puyuh baru habis di potong di usia 35 hari.

Sabtu, 25 Mei 2013

Serba-Serbi Ternak Puyuh

Berikut merupakan hal-hal yang harus di perhatikan dalam ternak puyuh. Meskipun hal-hal tersebut sederhana dan sepele tetapi sangat berpengaruh dalam ternak puyuh. Beberapa hal tersebut meliputi:

A. Penerangan
Penerangan di waktu malam sangat penting dan harus, karena dapat mempengaruhi produksi telur. Lampu di waktu malam di nyalakan pada jam 21.00. Lampu kandang sebaiknya tidak dinyalakan dari sore hari sampai jam 21.00, hal ini bertujuan untuk memberikan waktu kepada puyuh untuk tidur yang efektif dan beristirahat total.

Penggunaan bola lampu tidak ada ketentuan khusus, boleh menggunakan bola lampu pijar 5 watt atau bola lampu neon asalkan cahayanya bisa mencapai tingkat terbawah dari kandang. Pencahayaan yang kurang pada kandang di bagian bawah dapat berpengaruh menurunnya produksi telur.

B. Pemberian Pakan dan Minum
Pemberian pakan dan minum dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore. Pagi hari berkisar jam 7 atau jam 8, sedangkan sore hari berkisar jam 4.30 atau jam 5 sore.

Takaran pemberian pakan harus disesuaikan dengan daya atau kemampuan makan payuh, sebaiknya pakan di pagi hari harus habis disore harinya dan pakan di sore harinya harus habis di pagi harinya. Pakan yang bersisa bisa tumbuh jamur jika terus ditambah dengan pakan yang baru, karena pakan yang bersisa biasanya agak lembab karena terkena air liur puyuh sewaktu makan. Cara mensiasati pakan yang bersisa adalah dengan mengumpulkan pakan yang lama kesamping dan mengisi ruang yang kosong dengan pakan yang baru, ini dilakukan agar pakan yang lama tidak mengendap di dasar tempat pakan.

Pemberian air dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Jika menggunakan botol minuman, maka botol tiap hari harus dibersihkan dari lendir dan air liur puyuh, pembersihan ini dilakukan pagi atau sore hari, jika pagi sudah di bersihkan maka sorenya tidak perlu di bersihkan lagi cukup melakukan penggantian air nya saja.

C. Pemberian Obat atau Vitamin
Pemberian obat atau vitamin sebaiknya di berikan di sore hari, ini dilakukan karena di malam hari puyuh bisa beristirahat dan tidur setelah mengkomsumsi obat atau vitamin. hal ini tidak berlaku untuk pemberian vaksin, karena masa berlaku vaksin hanya dua jam dan setelah dua jam vaksin harus dibuang dan diganti dengan air biasa, karena hal itu vaksin harus dilakukan di siang hari, dan sebaiknya vaksin diberikan sekitar jam 12.00 atau jam 13.00 diwaktu puyuh sedang kehausan agar vaksin habis tidak tersisa.

Pemberian obat atau vaksin biasanya melalui air minum dan ada juga melalui suntik dan di tetes, tergantung jenis obat atau vaksin yang di gunakan.

D. Pembersihan Kotoran
Pembersihan kotoran pada alas kotoran dilakukan 3 hari sekali khusus wilayah bercuaca panas, dan untuk wilayah yang bersuhu dingin sebaiknya dilakukan 2 hari sekali.

Senin, 29 April 2013

Seleksi Puyuh Jantan Dan Betina

Tujuan dari penyeleksian ini adalah untuk memisahkan puyuh jantan dan puyuh betina, Untuk jenis puyuh jepang seleksi puyuh jantan dan betina sebaiknya di lakukan di usia 25 hari ke atas, hal ini bertujuan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dalam menentukan jenis puyuh jantan atau betina.

Untuk menyeleksi puyuh jantan atau betina bukanlah hal yang sulit, jika sudah mengetahui ciri-ciri khas dari puyuh jantan dan betina. mengetahui ciri khas, sangat penting dalam hal menyeleksi puyuh, hal ini bertujuan agar memudahkan kita dalam mendeteksi jenis puyuh jantan atau betina, dengan corak dan pola warna yang beraneka ragam.

A. Ciri Khas Puyuh Jantan
Berbicara tentang ciri dan corak, maka puyuh jantan memiliki pola dan corak yang paling beraneka ragam, hal ini pula yang menyebabkan banyak terjadi kesalahan dalam hal mendeteksi jenis kelamin dari burung puyuh.

Corak yang paling umum dari puyuh jantan adalah, di bagian dada puyuh jantan memiliki corak yang berwarna pirang dengan warna yang cerah(warna rambut jagung), seperti gambar dibawah.

Corak lain yang juga dimiliki puyuh jantan adalah warna pirang yang sedikit kabur, seperti gambar dibawah.

Corak lain dari burung puyuh yang paling sering terjadi kesalahan dalam penyeleksian adalah corak dengan warna pirang tetapi terdapat bintik kehitaman seperti yang terdapat pada puyuh betina, lihat gambar.


B. Ciri Khas Puyuh Betina
Corak bulu pada puyuh betina tidak sekompleks yang terdapat pada puyuh jantan. Puyuh betina umumnya memiliki ciri khas di bagian dada berwarna putih dengan bintik-bintik hitam, dan corak lain pada puyuh betina dibagian dada berwarna pirang pudar tetapi tetap memiliki bintik-bintik hitam.

Binti hitam merupakan ciri khas dari puyuh betina, ada beberapa puyuh jantan juga memiliki bintik seperti puyuh betina, hanya saja bintik pada puyuh jantan berwarna pirang.

Kamis, 25 April 2013

Pakan Puyuh

Pemilihan pakan puyuh yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal dan berkualitas, yang di tinjau dari persentase produksi telur yang tinggi serta kualitas telur yang besar dan warna kulit telur yang cerah. Secara umum pakan puyuh dibagi menjadi dua yang dibedakan berdasarkan umur, yaitu pakan anakan atau starter dan pakan puyuh petelur atau layer. Jenis pakan untuk puyuh, jika ditinjau dari tingkatan usia puyuh ada 3 jenis atau tingkatan yaitu starter usia 1 sampai 21 hari, grower usia 22 sampai 40 dan untuk layer usia 41 sampai afkir. Penyederhanaan ini dilakukan untuk memudahkan peternak pemula untuk memulai usaha ternak puyuh, serta untuk menekan harga pakan yang mahal, dimana seharusnya peternak harus membeli 3 jenis pakan, tetapi dengan penyederhanaan ini, peternak hanya membeli 2 jenis pakan.

A. Pakan Anakan Atau Starter
Pakan starter di peruntukkan puyuh usia 1 hari sampai 21 hari. Ada bermacam-macam jenis pakan starter diantaranya: 311 Pokhpand, 701 Cargill dan 311- Vivo dari Pokhpand (yang beredar di Pekanbaru). Top brand untuk pakan starter adalah 311 Pokhpand tetapi di pasaran harganya sangat mahal, sedangkan 701 Cargill pakan merk ini kualitasnya menengah dan dibawah harga 311 Pokhpand serta isi lebih banyak, walaupun beratnya sama 50 kg hal ini dikarnakan pakan merk ini lebih ringan. Sementara yang saya gunakan adalah 311 Vivo dari Pokhpand, kualitas bagus dan harga terjangkau.

B. Pakan Petelur Atau Layer
Pakan petelur diberikan untuk puyuh yang berumur 22 hari - afkir. Pemberian pakan petelur untuk puyuh yang berusia 22 hari dilakukan untuk menekan harga pakan, karna seharusnya puyuh usia 22 harus diberikan pakan puyuh grower.

Jenis pakan puyuh layer atau petelur antara lain, 324 Pokhpand, Puyuh feed, Goldcoin. Ketiga jenis pakan puyuh petelur di atas yang menjadi top brand adalah 324 Pokhpand. 324 Pokhpand seharusnya di peruntukkan untuk ayam petelur, tetapi bisa juga untuk puyuh.

Berikut adalah analisa gizi dari pakan 324 Pokhpand
Kadar air max 13 %
Protein kasar 17.5 - 18.5 %
Lemak kasar min 4.5 %
Serat kasar max 5.0 %
Abu max 13.0 %
Kalsium min 3.65 %
Phosphor min 0.60 %








Senin, 15 April 2013

Mempersiapkan Kandang Anakan

Kandang anakan di peruntukkan bagi puyuh yang baru menetas yang berusia 1 hari sampai 15 hari. Penghitungan umur atau usia puyuh yang baru menetas di mulai pada waktu burung puyuh di pindahkan dari penetasan ke kandang anakan, sedangkan selama di penetasan puyuh di hitung berusia 0. Persiapan kandang anakan meliputi, pemasangan alas, pemasangan bola lampu, pemberian pakan dan minuman.

A. Pemasangan Alas
Pemasangan alas menggunakan koran bekas dan memiliki 3 bagian atau lapisan. Setiap lapisan nantinya akan di buka atau di lepas seiring dengan bertambahnya usia atau umur puyuh.

Alas pertama, ambil satu lembar koran dan dilipat kemudian di letakkan di bagian belakang kandang anakan, hal ini di lakukan sebanyak dua kali dan hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah.

Alas kedua, ambil dua lembar koran dan lipatannya di buka kemudia di letakkan di atas lapisan pertama, hal ini dilakukan dua kali dan hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah.

Alas ketiga sama seperti yang dilakukan pada alas kedua, hanya saja koran di letakkan di bagian depan kandang anakan, dan hasilnya akan seperti gambar dibawah.

Alas ketiga akan dibuka atau di lepas pada saat usia puyuh memasuki usia 5 atau 6 hari, dan alas kedua di buka atau di lepas pada saat puyuh berusia 8 atau 9 hari. Sedangkan alas pertama tidak di lepas sampai puyuh berusia 15 hari atau puyuh siap di pindahkan ke kandang dara. Pembukaan atau pelepasan alas ketiga akan terlihat seperti gambar dibawah.


B. Pemasangan Bola Lampu
Bola lampu pada kandang anakan selain berfungsi sebagai penerangan juga berfungsi sebagai pengatur suhu. Setiap sangkar membutuhkan 3 buah bola lampu, 2 buah 40 watt dan 1 buah 5 watt.

Tiga bola lampu tidak semuanya di gunakan seiring dengan bertambahnya usia atau umur puyuh. Terutama pada siang hari. Kalau suhu siang hari terlalu panas maka lampu 40 watt akan dimatikan dan hanya menggunakan lampu 5 watt, hal sebaliknya dilakuakan jika kondisi cuaca atau suhu dingin dimalam hari, maka ke 3 lampu harus dihidupkan, jika dirasa panasnya belum cukup maka hal ini bisa dibantu dengan menutup rapat pintu kandang anakan.

C. Pakan dan Minuman
Pemberian minuman sama dengan puyuh dewasa dan menggunakan botol minuman puyuh dewasa hanya saja pada bagian puyuh minum harus diberi kerikil agar puyuh tidak masuk ke dalam tempat penampungan minuman (berenang). Pemberian pakan anakan haruslah pakan khusus anakan dan tidak boleh di beri pakan puyuh petelur, karena hal ini akan bisa mengakibatkan kelumpuhan pada anakan puyuh dan bisa juga berakibat kematian mendadak.

Puyuh yang baru dipindahkan ke kandang anakan sebaiknya diberi vitamin anti stress 3 hari berturut turut siang dan malam hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi fisik anakan puyuh. Selain menggunakan vitamin sebagian peternak ada juga yang menggunakan gula merah yang dicairkan sebagai minuman untuk puyuh anakan.

Minggu, 07 April 2013

Cara Menetaskan Telur Puyuh

Menetaskan telur merupakan salah satu tahapan di dalam memulai beternak. Untuk memulai beternak juga bisa dilakukan dengan membeli puyuh betina, ini hanya untuk tahap awal dan seterusnya sebaiknya tetap melakukan menetaskan telur, baik dilakukan sendiri maupun meminta pihak lain untuk menetaskan telur puyuh.

Hal ini sangat penting, untuk dilakukan untuk mengganti puyuh yang mati setiap harinya. Untuk mengganti puyuh yang mati sebaiknya dilakukan dengan menetaskan telur, karena dengan membeli puyuh betina akan memerlukan biaya yang besar. Harga pasaran puyuh betina bisa berkisar 5000 - 15000 per ekornya tergantung umur puyuh betina.

Berikut akan dibahas cara menetaskan telur puyuh, mulain dari menyiapkan bibit, mempersiapkan penetasan sampai hal-hal detail seperti bola lampu, thermometer, menyetel suhu penetasan dan lain-lain.

A. Menyiapkan Bibit
Untuk mendapatkan telur bibit dilakukan dengan memasukkan puyuh jantan ke dalam sangkar puyuh betina, hal ini bertujuan agar terjadi perkawinan antara puyuh jantan dengan puyuh betina (inseminasi alami). Jumlah perbandingan puyuh jantan dan betina dalam satu sangkar adalah 3:1, ini adalah perbandingan yang saya terapkan, tetapi ada juga yang menerapkan perbandingan 5:1. Perbandingan ini bermaksud 3 puyuh betina dan 1 puyuh jantan atau 5 puyuh betina 1 puyuh jantan.

Biasanya telur bibit dikumpulkan dalam beberapa hari sebelum dimasukkan dalam penetasan, hal ini dikarenakan jumlah puyuh bibit biasanya tidak banyak, biasanya minimal berjumlah 300 ekor puyuh betina dan bisa bertelur sekitar 250 butir per hari. Jika ukuran penetasan 1000 butir maka diperlukan 4 hari untuk mengumpulkan telur bibit. Lama mengumpulkan telur bibit sebaiknya jangan melewati 5 hari, hal ini disebabkan jika sudah melewati 5 hari maka setiap penambahan hari akan mengurangi 5% dari daya tetas telur.

Kondisi telur bibit harus bersih, tidak ada kotoran yang menempel, warna kulit tidak pucat atau pudar, ukuran telur tidak terlalu besar atau terlalu kecil, bentuk telur oval tidak lonjong, tidak ada keretakan atau pecah pada kulit telur.

B. Menyiapkan Penetasan
Hal-hal yang harus di siapkan bola lampu 5 watt sebanyak 15 buah (penetasan yang dibuat sendiri), memasang pelembab berupa baskom yang di isi air (lihat gambar).

C. Mengatur Suhu Penetasan
Suhu penetasan antara 38-40 selsius tergantung thermometer yang digunakan, karena biasanya thermometer ada sedikit perbedaan antara thermometer satu dengan yang lain. Suhu yang saya terapkan untuk penetasan telur adalah 40-42 selsius karena thermometer yang saya gunakan angkanya rendah.

Agar tidak ada kebingungan apakan thermometer yang digunakan angkanya rendah atau tinggi maka sebaiknya sebagai langkah awal terapkan suhu 38-40 selsius, jika hasilnya kurang memuaskan baru dilakukan perubahan menjadi 40-42 selsius. Selain cara diatas juga bisa dilakukan perbandingan thermometer dengan peternak lain yang sudah terlebih dahulu menetaskan telur puyuh.

Cara mengatur suhu penetasan (thermostat) yaitu dengan membiarkan lampu penetasan terus hidup, sampai suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Jika sudah tercapai maka lampu bisa dimatikan dengan cara memutar baut pada thermostat ke dalam agar menyentuh saklar thermostat.

D. Menetaskan Telur
Setelah semua persiapan menetaskan di atas selesai, maka waktunya untuk memasukkan telur ke dalam mesin penetasan. Proses menetaskan telur puyuh berlangsung selama 16 hari. Telur dalam penetasan akan diputar pada hari ke 4 sampai hari ke 13, hal ini dilakukan akan telur mendapatkan suhu yang merata. Pemutaran atau dibolak balik telur dilakukan 2 kali satu hari, yaitu pagi dan sore. Memasuki usia tetas 14 hari sebaiknya telur jangan digerak-gerakkan apalagi dilakukan pemutaran atau dibolak balik hal ini untuk menjaga agar posisi paruh burung puyuh di dalam telur tetap berada diatas.

E. Telur Menetas
Setelah telur melewati 16 hari dalam penetasan, biasanya pada hari ke 16 sore harinya telur sudah mulai retak atau pecah, hal ini menandakan bahwa telur sudah mulai menetas.

Setelah melewati waktu 6-8 jam (mulai dihitung pada waktu puyuh keluar dari telur), maka sudah bisa dilakukan pembersihan kulir telur yang sudah menetas, hal ini perlu di lakukan agar tidak mengganggu telur lain yang belum menetas.

Telur yang sudah pecah tapi belum keluar anak puyuhnya, maka sebaiknya dibantu dengan cara di membuang kulit yang menghalangi anak puyuh untuk keluar. Ciri-ciri telur yang sudah bisa dibantu menetaskan adalah telur yang retakannya sudah berbentuk lingkaran di permukaan kulit telur atau warna dari lubang retakan pada kulit telur sudah ke kining-kuningan.

Setelah proses menetaskan telah melewati waktu kurang lebih 24 jam (mulai dihitung pada waktu puyuh kelur dari telur) maka anakan puyuh sudah bisa di pindahkan ke kandang anakan. Sekian pembahasan proses menetaskan telur puyuh, selanjutnya akan dibahas cara menyiapkan kandang anakan. Hal ini penting, karena puyuh umur 1-15 hari akan ditempatkan di kandang anakan.

Rabu, 03 April 2013

Cara Membuat Kandang Puyuh Dara

Sebelumnya telah dibahas, bahwa kandang puyuh terbagi menjadi tiga, yaitu: kandang anakan, kandang dara dan kandang petelur. Setiap kandang diperuntukkan berdasarkan tingkat umur atau usia. Kandang dara diperuntukkan untuk puyuh berusia 15-38 hari atau sebelum memasuki usia bertelur.

Membuat kandang puyuh dara tidak ada aturan baku mengenai bentuk, ukuran dan sebagainya. Gambar dibawah ini adalah kandang puyuh dara yang saya pergunakan sehari-hari, bentuknya seperti kandang puyuh petelur hanya bedanya kandang puyuh dara tidak terdapat penampungan telur, hanya tempat pakan di bagian depannya dan botol minuman disamping dua buah.

Ukuran kandang dara diatas sebagai berikut:
Tinggi : 2 m
Panjang : 1,7 m
Lebar : 0,8 m
Tinggi sangkar puyuh : 20 cm
Jarak alas kotoran denga lantai penampungan puyuh : 20 cm


Kandang puyuh terdiri dari 5 tingkat dan alas kotoran dari triplek, pintu untuk memasukkan puyuh ke kandang (sangkar) melewati alas kotoran, dengan cara diangkat atau dilepas.