Menetaskan telur merupakan salah satu tahapan di dalam memulai beternak. Untuk memulai beternak juga bisa dilakukan dengan membeli puyuh betina, ini hanya untuk tahap awal dan seterusnya sebaiknya tetap melakukan menetaskan telur, baik dilakukan sendiri maupun meminta pihak lain untuk menetaskan telur puyuh.
Hal ini sangat penting, untuk dilakukan untuk mengganti puyuh yang mati setiap harinya. Untuk mengganti puyuh yang mati sebaiknya dilakukan dengan menetaskan telur, karena dengan membeli puyuh betina akan memerlukan biaya yang besar. Harga pasaran puyuh betina bisa berkisar 5000 - 15000 per ekornya tergantung umur puyuh betina.
Berikut akan dibahas cara menetaskan telur puyuh, mulain dari menyiapkan bibit, mempersiapkan penetasan sampai hal-hal detail seperti bola lampu, thermometer, menyetel suhu penetasan dan lain-lain.
A. Menyiapkan Bibit
Untuk mendapatkan telur bibit dilakukan dengan memasukkan puyuh jantan ke dalam sangkar puyuh betina, hal ini bertujuan agar terjadi perkawinan antara puyuh jantan dengan puyuh betina (inseminasi alami). Jumlah perbandingan puyuh jantan dan betina dalam satu sangkar adalah 3:1, ini adalah perbandingan yang saya terapkan, tetapi ada juga yang menerapkan perbandingan 5:1. Perbandingan ini bermaksud 3 puyuh betina dan 1 puyuh jantan atau 5 puyuh betina 1 puyuh jantan.
Biasanya telur bibit dikumpulkan dalam beberapa hari sebelum dimasukkan dalam penetasan, hal ini dikarenakan jumlah puyuh bibit biasanya tidak banyak, biasanya minimal berjumlah 300 ekor puyuh betina dan bisa bertelur sekitar 250 butir per hari. Jika ukuran penetasan 1000 butir maka diperlukan 4 hari untuk mengumpulkan telur bibit. Lama mengumpulkan telur bibit sebaiknya jangan melewati 5 hari, hal ini disebabkan jika sudah melewati 5 hari maka setiap penambahan hari akan mengurangi 5% dari daya tetas telur.
Kondisi telur bibit harus bersih, tidak ada kotoran yang menempel, warna kulit tidak pucat atau pudar, ukuran telur tidak terlalu besar atau terlalu kecil, bentuk telur oval tidak lonjong, tidak ada keretakan atau pecah pada kulit telur.
B. Menyiapkan Penetasan
Hal-hal yang harus di siapkan bola lampu 5 watt sebanyak 15 buah (penetasan yang dibuat sendiri), memasang pelembab berupa baskom yang di isi air (lihat gambar).
C. Mengatur Suhu Penetasan
Suhu penetasan antara 38-40 selsius tergantung thermometer yang digunakan, karena biasanya thermometer ada sedikit perbedaan antara thermometer satu dengan yang lain. Suhu yang saya terapkan untuk penetasan telur adalah 40-42 selsius karena thermometer yang saya gunakan angkanya rendah.
Agar tidak ada kebingungan apakan thermometer yang digunakan angkanya rendah atau tinggi maka sebaiknya sebagai langkah awal terapkan suhu 38-40 selsius, jika hasilnya kurang memuaskan baru dilakukan perubahan menjadi 40-42 selsius. Selain cara diatas juga bisa dilakukan perbandingan thermometer dengan peternak lain yang sudah terlebih dahulu menetaskan telur puyuh.
Cara mengatur suhu penetasan (thermostat) yaitu dengan membiarkan lampu penetasan terus hidup, sampai suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Jika sudah tercapai maka lampu bisa dimatikan dengan cara memutar baut pada thermostat ke dalam agar menyentuh saklar thermostat.
D. Menetaskan Telur
Setelah semua persiapan menetaskan di atas selesai, maka waktunya untuk memasukkan telur ke dalam mesin penetasan. Proses menetaskan telur puyuh berlangsung selama 16 hari. Telur dalam penetasan akan diputar pada hari ke 4 sampai hari ke 13, hal ini dilakukan akan telur mendapatkan suhu yang merata. Pemutaran atau dibolak balik telur dilakukan 2 kali satu hari, yaitu pagi dan sore. Memasuki usia tetas 14 hari sebaiknya telur jangan digerak-gerakkan apalagi dilakukan pemutaran atau dibolak balik hal ini untuk menjaga agar posisi paruh burung puyuh di dalam telur tetap berada diatas.
E. Telur Menetas
Setelah telur melewati 16 hari dalam penetasan, biasanya pada hari ke 16 sore harinya telur sudah mulai retak atau pecah, hal ini menandakan bahwa telur sudah mulai menetas.
Setelah melewati waktu 6-8 jam (mulai dihitung pada waktu puyuh keluar dari telur), maka sudah bisa dilakukan pembersihan kulir telur yang sudah menetas, hal ini perlu di lakukan agar tidak mengganggu telur lain yang belum menetas.
Telur yang sudah pecah tapi belum keluar anak puyuhnya, maka sebaiknya dibantu dengan cara di membuang kulit yang menghalangi anak puyuh untuk keluar. Ciri-ciri telur yang sudah bisa dibantu menetaskan adalah telur yang retakannya sudah berbentuk lingkaran di permukaan kulit telur atau warna dari lubang retakan pada kulit telur sudah ke kining-kuningan.
Setelah proses menetaskan telah melewati waktu kurang lebih 24 jam (mulai dihitung pada waktu puyuh kelur dari telur) maka anakan puyuh sudah bisa di pindahkan ke kandang anakan. Sekian pembahasan proses menetaskan telur puyuh, selanjutnya akan dibahas cara menyiapkan kandang anakan. Hal ini penting, karena puyuh umur 1-15 hari akan ditempatkan di kandang anakan.